Nama/Nim : Muhammad Zulkarnaen/11901065
Prodi/Kelas : PAI/4B
Mata Kuliah : Magang 1
Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh perkenalkan nama saya Muhammad Zulkarnaen pada kesempatan kali ini
saya akan memaparkan laporan bacaan yang telah saya baca mengenai manajemen
sekolah, seperti yang kita ketahui manajemen sekolah dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan baik itu tujuan jangka pendek,
menengah, maupun tujuan jangka panjang.
Melalui proses pendidikan manusia akan
mampu mengekspresikan dirinya secara lebih utuh sebagaimana dalam undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dirumuskan bahwa tujuan
pendidikan nasional yaitu "berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab".
Seperti yang kita ketahui di sekolah
terdapat tenaga kependidikan yang paling berperan dan sangat menentukan
kualitas suatu pendidikan yakni para guru dan kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah, tempat terselenggaranya proses belajar mengajar atau
tempat terjadinya interaksi antara guru dan siswa yang memberikan pelajaran
kepada muridnya yang menerima pelajaran. Keberhasilan suatu
pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam
mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah tersebut. Sehingga
kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam
meningkatkan kinerja guru manajemen berasal dari kata to manage yang berarti
mengelola. Maksudnya pengelolaan yang dilakukan untuk mendayagunakan sumber
daya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai suatu
tujuan sekolah atau organisasi.
Manajemen pendidikan sendiri merupakan
suatu proses manajemen dalam melaksanakan tugas pendidikan dengan
mendayagunakan segala sumber efisien untuk mencapai tujuan secara efektif.
Sedangkan manajemen sekolah mengandung arti optimalisasi sumber daya atau
pengelolaan dan pengendalian titik optimalisasi sumber daya tersebut berkenaan
dengan pemberdayaan sekolah yang merupakan alternatif yang paling tepat untuk
mewujudkan suatu sekolah yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi. Manajemen
sendiri dalam arti luas adalah sebuah perencanaan pelaksanaan dan pengawasan
sumberdaya organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah atau madrasah
yang meliputi perencanaan sekolah/madrasah, pelaksanaan program
sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas atau evaluasi,
dan sistem informasi sekolah/madrasah.
Secara umum terdapat empat fungsi
manajemen yang banyak dikenal di kalangan masyarakat antara lain:
1. Fungsi
perencanaan (planning).
Fungsi perencanaan
adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat
berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi
pengorganisasian (organizing).
Fungsi
perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang
telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi
pengarahan (directing).
Fungsi pengarahan
adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi
pengendalian (controlling).
Fungsi pengendalian
adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat
untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Fungsi manajemen sekolah dilihat dari
aktivitas atau kegiatan manajemen meliputi :
a.
Kegiatan manajerial yang dilakukan oleh para pimpinan. Kegiatan mnajerial
meliputi :
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Pengkoordinasian
5) Pengawasan
6) Penilaian
7) Pelaporan
8) Penentuan anggaran
b. Kegiatan
yang besifat opeatif, yakni kegiatan yang dilakukan oleh para pelaksana. Fungsi
operatif ini meliputi pekerjan-pekerjaan :
1)
Ketatausahaan
yang dapat merembes dan dapat diperlakukan oleh semu unit yang ada dalam
organisasi.
2)
Perbekalan.
3)
Kepegawaian
4) Keuangan
5) Humas
Dalam suatu proses kegiatan organisasi
kedua fungsi tersebut saling menunjang, saling mempengaruhi, saling memerlukan
dan saling mengisi satu sama lain. Fungsi manajemen sekolah dilihat sebagai
kegitan kepemimpinan lebih ditekankan bagaimana cara manajer dapat
mempengaruhi, mengajak orang lain serta mengatur hubungan dengan orang lain
agar bekerjasama mencapai tujuan. Dalam hal ini seorang manajer sekolah
hendaknya dapat menerapkan pola kepemimpinan yang efektif yakni suatu gaya
kepemimpinan yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia,
pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi dimana kita berada.
Program yang menjadi prioritas sekolah
dalam implementasi manajemen sekolah yakni kurikulum dan pengajaran tenaga
kependidikan kesiswaan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan
sekolah dan masyarakat, stop layanan khusus lembaga pendidikan. Yang di mana
program kurikulum dan pengajaran mencakup kegiatan perencanaan pelaksanaan dan
penilaian kurikulum.
Manajemen
berbasis sekolah itu meliputi berbagai aspek yang sangat luas sekali, dalam hal
ini seluruh komponen-komponen sekolah itu sendiri, yaitu:
1) Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran
Pengembangan kurikulum
agar efektif dan program pengajaran dapat terjamin, maka kepala sekolah sebagai
pengelola program pengajaran bersama dengan guru-guru harus menjabarkan isi
kurikulum secara jelas dan terperinci dengan memperhatikan beberapa prinsip
sebagai berikut:
a)
Tujuan
yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan yang dirumuskan, maka
makin mudah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan untuk
mencapai tujuan.
b)
Program
harus sederhana dan fleksibel
c)
Program-program
yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
d) Program yang dikembangkan harus menyeluruh
dan harus jelas pencapaiannya.
e)
Harus
ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah.
Jadi, yang dimaksud
dengan manajemen kurikulum dan program pengajaran dalam manajemen berbasis
sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur, mengelola kurikulum dan
program pengajaran untuk disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan sekolah.
2) Manajemen Tenaga Kependidikan
Manajemen tenaga
kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk
mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efesien untuk mencapai
hasil yang optimal. Manajemen personalia dilaksanakan oleh seorang manajer agar
kinerja mereka dapat dipertahankan dan semakin meningkat.
Kualitas program
pendidikan tidak hanya tergantung pada konsep-konsep yang cerdas, akan tetapi
juga pada personil pengajar yang mempunyai keinginan dan kesanggupan untuk
berprestasi. Manajemen tenaga kependidikan mencakup: (1) perencanaan pegawai,
(2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan
mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) konpensasi, dan (7) penilaian pegawai.
Dalam kaitannya dengan
manajemen tenaga kependidikan tugas kepala sekolah sebagai top manajer di
sekolah bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena selain dia mengusahakan
tercapainya tujuan sekolah tetapi sesorang kepala sekolah juga harus memikirkan
tujuan tenaga kependidikan secara pribadi. Oleh karena itu, kepala sekolah
dituntut untuk mengerjakan instrumen pengelolaan tenaga kependidikan untuk
membantu terlaksananya Manajemen Berbasis Sekolah yang dipimpinnya.
3) Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan
adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta
didik, mulai masuk sampai keluarnya peserta didik dari sekolah. Dalam pelaksanaan
menjemen kesiswaan sebagai kepala sekolah setidaknya ada tiga hal yang perlu
diperhatikan, yaitu: menerima siswa baru, kegiatan kemajuan belajar, serta
bimbingan dan pembinaan disiplin, atau dalam pengelolaannya tanggung jawab
kepala sekolah dapat dijabarkan sebagai berikut:
a)
Kehadiran
murid di sekolah dan masalah-masalah yang berhubungan dengan itu;
b)
Penerimaan,
orientasi, klasifikasi, dan penunjukan murid ke kelas dan program studi;
c)
Evaluasi
dan pelaporan kemajuan belajar;
d) Program supervisi bagai murid yang
mempunyai kelainan, seperti: pengajaran, perbaikan dan pengajaran luar biasa;
e)
Pengendalian
disiplin murid;
f)
Program
bimbingan dan penyuluhan;
g)
Program
kesehatan dan keamanan;
h)
Penyesuaian
pribadi, sosial, dan emosional.
Sekolah sebagai sebuah
lembaga pendidikan tidak hanya bertanggung jawab memberikan ilmu pengetahuan
kepada para siswanya, akan tetapi juga bertanggung jawab dalam pemberian
bimbingan dan bantuan terhadap peserta didik yang mempunyai permasalahan
sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan bakat
masing-masing.
4) Manajemen Keuangan
Komponen keuangan dan
pembiayaan pada suatu sekolah merupakan salah satu komponen produksi yang
menentukan kesuksesan dalam pelaksanaan kegiatan bejalar mengajar. Oleh karena
itu, dalam manajemen keuangan haruslah memperhatikan komponen utama manajemen,
meliputi: (1) prosedur anggaran; (2) prosedur akuntansi keuangan; (3)
pembelajaran, pergudangan, dan prosedur pendistribusian; (4) prosedur
investasi; dan (5) prosedur pemeriksaan
5) Manajemen Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan manajemen
sarana dan prasarana yang baik di sekolah yaitu yang menciptakan sekolah yang
bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan situasi dan kondisi yang
menyenangkan bagi warga sekolah. Selain itu dengan tersedianya perlengkapan dan
fasilitas belajar yang memadai di sekolah diharapkan akan semakin meningkatkan
semangat dan kualitas pendidikan di sekolah. Karena manajemen sarana dan
prasarana pendidikan dapat memberikan konstribusi secara optimal pada jalannya
proses belajar mengajar
6) Manajemen Hubungan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan
masyarakat ini pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai peranan
yang menentukan dalam rangka usaha dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan
siswa di sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain
untuk: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak; (2)
memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan
sekolah.
7) Manajemen Layanan Khusus
Layanan khusus ini
diberikan sekolah kepada para siswanya dengan tujuan agar dengan tersedianya
beberapa layanan ini akan menambah semangat dan motivasi belajar yang pada
akhirnya akan mendorong peningkatan prestasi belajarnya. Jadi, yang dimaksud
manajemen layana khusus adalah kewenangan sekolah untuk memberikan berbagai
layanan khusus kepada siswanya untuk menambah semangat dan motivasi belajar
siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.
Kepala sekolah dianggap berhasil apabila
mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik
serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang
diberikan tanggung jawab untuk memimpin sekolah titik sesuai dengan ciri-ciri
sekolah sebagai organisasi yang bersifat kompleks dan unik peran kepala sekolah
juga seharusnya dilihat dari berbagai sudut pandang titik yang pada umumnya
kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin di bidang pengajaran
pengembangan kurikulum administrasi kesiswaan dan personalia staff, hubungan
masyarakat, administrasi school plant, dan perlengkapan serta organisasi
sekolah.
Ada tiga macam peranan pemimpin dilihat
dari otoritas dan status formal seorang pemimpin. Dalam melaksanakan fungsinya,
kinerja seorang kepala sekolah sering di rumuskan sebagai EMASLIM, yang
merupakan singkatan dari educator, manager, administrator, supervisor,,
inovator dan motivator.
1. Educator
(pendidik)
Tugas pertama guru
adalah mendidik murid-murid sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan
kepadanya. Sebagai seorang educator, ilmu adalah syarat utama. Membaca,
menulis, berdiskusi, mengikuti informasi, dan responsive terhadap masalah
kekinian yang sanagt menunjang peningkatan kualitas ilmu guru. Ini berarti
bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya
dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pengajar.
2. Manager
Sebagai seorang
manager guru memiliki tugas menyusun program, menyusun organisasi atau
personalia sekolah, menggerakkan stakeholder di sekolah, dan mengoptimalkan
sumber daya sekolah.
3. Administrator
Sebagai seorang
guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya, dari mulai melamar
menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti surat keputusan dengan yayasan,
surat instruksi kepala sekolah dan lain- lain.
4. Supervisor
Sebagai supervisor,
seorang guru hendaknya memiliki kemampuan menyusun program supervisi (progam
KBM dan ekstrakurikuler), kemampuan untuk melaksanakan progam yang telah
disusun tersebut, dan menggunakan hasil supervisi untuk meningkatkan guru dan
karyawan serta pengembangan sekolah.
5. Leader
Guru juga seorang
pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa menguasai, mengendalikan, dan
mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas.
Sebagai seorang pemimpin, guru harus terbuka, demokratis, egaliter, dan menghindari
cara-cara kekerasan.
6. Inovator
Guru merupakan
orang yang mampu menciptakan suatu pembaharuan untuk membuat suatu hal yang
baik. Guru sebagai pembaharu karena melalui kegiatan guru penyampaian ilmu dan
teknologi, contoh- contoh yang baik dan lain-lain maka akan menanamkan jiwa
pembaharuan dikalangan murid.
7. Motivator
Sebagai seorang
motivator, seorang guru harus mampu membangkitkan semangat dan mengubur
kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya,
bagaimanapun kelam masalalunya dan bagaimanapun berat tantangannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa peran kepala sekolah dan guru adalah sebagai
pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, innovator, model dan
teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan,
pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator,
konservator, kulminator, komunikator, administrator, kesetiaan terhadap
lembaga, manajer, dan pelajar.
Kepala sekolah merupakan seorang manajer di sekolah ia harus bertanggung jawab terhadap perencanaan pelaksanaan dan penilaian perubahan dan perbaikan program pengajaran di sekolah.
Hambatan yang sering dihadapi oleh kepala
Sekolah dalam pelaksanaan program sekolah yaitu relevansi pendidikan yang
merupakan salah satu masalah pendidikan yang perlu penyesuaian dan peningkatan
materi program pendidikan agar secara lentur bergerak cepat sejalan dengan
tuntutan dunia kerja serta tuntutan kehidupan masyarakat yang berubah secara
terus-menerus. Salah satu wujud relevansi pendidikan yaitu reformasi kurikulum
yang merupakan pencapaian keselarasan antara kurikulum dengan kebijakan di
bidang pendidikan.
Sekian kiranya laporan hasil membaca yang dapat saya sampaikan, semoga blog ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, Wassalamua’laikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar